Belasan Hacker di Surabaya diamankan Polisi karena Indikasi Bobol Kartu Kredit

Tak kurang dari 18 hacker diamankan Polisi karena indikasi kejahatan bobol kartu kredit. Adapun sasaran pembobolan kartu kredit adalah WNA (Warga Negara Asing). Ke-18 hacker tersebut diamankan di sebuah toko di Balongsari Tama, Tandes, Surabaya.

Pengamanan hacker berawal dari penggerebekan yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur ke lokasi toko di Balongsari Tama, Tandes, Surabaya. Penggerebekan berawal dari informasi yang sudah dihimpun oleh kepolisian.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jatim Kombes Pol Gidion Arief Setyawan mengonfirmasi berita tersebut. Ia membenarkan bahwa telah ada aksi penggerebekan oleh kepolisian daerah Jawa Timur.

“Pada Senin (2/12) malam kita melakukan penindakan penegakan hukum terhadap jaringan tindak pidana menggunakan ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik), menggunakan penipuan dengan kartu kredit orang lain. Data-data kartu kredit orang lain,” ujarnya.

Dalam aksi penggerebekan tersebut, polisi mengamankan 18 orang terduga hacker pembobol kartu kredit WNA, serta mengamankan barang bukti berupa 23 PC (personal computer), 29 monitor, 20 HP, dan puluhan rekening bank.

Polisi menyatakan bahwa saat ini sedang dilakukan pendalaman terhadap 18 orang terduga hacker tersebut. Polisi juga mengungkapkan bahwa kelompok ini telah beraksi selama 3 tahun lamanya. Kelompok ini cukup terorganisir dalam menjalankan aksinya.

Gidion menambahkan, dalam sebulan kelompok ini bisa mengumpulkan setidaknya USD 40.000, bila dikonversi ke dalam rupiah maka dalam sebulan mereka bisa meraup Rp 564.000.000 hanya dari membobol kartu kredit WNA. Target sasaran WNA mereka adalah para nasabah kartu kredit yang ada di Rusia dan Amerika.

Metode Bobol Kartu Kredit yang dipakai Pelaku

Para terduga hacker yang diamankan polisi ternyata cukup lihai dalam menjalankan aksi kejahatannya. Adapun metode bobol kartu kredit yang mereka pakai adalah dengan metode spamming. Bagi orang yang melek dunia IT ini adalah hal yang sederhana.

Spamming merupakan teknik penipuan yang sederhana. Pelaku akan membuat situs web berisi iklan tertentu. Calon korban harus mengisi data diri dan data kartu kredit untuk mendapatkan hadiah yang diiklankan.

Situs web yang dibuat para pelaku ini dikirim secara acak ke target yang ada di Rusia dan Amerika. Metode sederhana ini ternyata lumayan ampuh karena tak sedikit yang tertipu dengan modus pelaku. Data-data nasabah kartu kredit yang sudah dikumpulkan kemudian digunakan untuk dibobol.

Pelaku adalah Lulusan SMK

Adapun otak dari para hacker ini adalah Hendra. Hendra merekrut remaja-remaja lulusan SMK dengan iming-iming gaji Rp 1.000.000 per bulannya. Para pelaku ini diberi tugas yang berbeda-beda, ada yang bertugas membuat domain, ada yang mendesain iklan, dan mengirimkan email, dsb.

Baca juga:

Loading...

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2015 Official PilihKartu.com Blog.