OVO Mulai Sasar Bisnis ‘Kartu Kredit’
|OVO sejak tahun 2017 telah menemani perjalanan para pengguna dompet elektronik di smartphone. Dua tahun kemudian, OVO mulai merambah bisnisnya ke bisnis ‘kartu kredit’ dengan menghadirkan fitur OVO Paylater. Mirip seperti Traveloka PayLater, dimana pengguna bisa mendapatkan limit untuk digunakan bertransaksi.
Fitur OVO PayLater yang memberikan limit kepada para penggunanya tersebut tentu mirip dengan skema bisnis kartu kredit. Bedanya, tentu pada keberadaan kartu kredit fisik yang tidak dimiliki oleh OVO PayLater. Tapi, tak mengapa karena OVO PayLater memang barangkali hanya menyasar pengguna smartphone.
OVO mengaku telah memiliki 115 juta pengguna di seluruh Indonesia, tentu mengesampingkan aktif dan tidak aktifnya jumlah tersebut dalam bertransaksi menggunakan OVO. Akan tetapi jumlah 115 juta dari 260 juta penduduk Indonesia tentu sangat banyak. OVO memang mengakui pihaknya menarget masyarakat yang belum tersentuh fasilitas perbankan.
Baca juga: Fintech Semakin Menjamur, Bukti Industri 4.0 yang Menggeliat?
Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2017, OVO Pay telah menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Mulai dari merambah peritel-peritel offline yang tersebar di mall-mall, hingga menjalin kerjasama dengan grab dan Tokopedia untuk menghadirkan sistem pembayaran OVO di dua aplikasi tersebut.
Kini OVO PayLater akan menambah daftar panjang dalam dunia perkreditan Indonesia. Limit yang diberikan mulai Rp 10.000 hingga Rp 10 juta rupiah dengan tenor pinjaman mulai sebulan hingga 12 bulan. OVO PayLater bisa digunakan untuk membayar transaksi di kurang lebih 200.000 peritel seperti Hypermart, ACE Hardware, Hokben, membayar belanja online, maupun bayar token listrik.
Baca juga: OJK Rilis Daftar Pinjaman Online yang Tidak Berijin
OVO PayLater diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia karena sekarang ini baru 20% masyarakat yang bisa menikmati akses keuangan dari lembaga keuangan. Melalui OVO PayLater, pihak OVO ingin menjangkau 80% masyarakat yang belum terjangkau akses keuangan tersebut.
OVO PayLater lahir berkat kerjasama dengan Taralite, sebuah perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.